Selasa, 21 Januari 2014

SISTEM INFORMASI & PERANCANGAN PROSES BISNIS

Nama Anggota Kelompok :
Proses bisnis recruitment karyawan  :
  1. Salah satu departement di perusahaan membutuhkan karyawan, departement tersebut mengajukan kepada  perusahaan.
  2. Perusahaan mengevaluasi kebutuhan tersebut.
  3. Perusahaan bisa menolak atau menerima pengajuan tersebut. Jika menerima, staff HRD mengumpulkan serta mengevaluasi dokumen-dokumen yang datang dari para pelamar karena sesaat sebelumnya perusahaan telah memasang iklan di media massa tentang lowongan pekerjaan tersebut.
  4. Setelah HRD selesai mengevaluasi dokumen-dokumen pelamar, biasanya HRD akan melakukan berbagai test, baik test yang di lakukan murni oleh salah satu departement di perusahaan itu seperti tes keterampilan dan kemampuan atau memakai jasa Lembaga Independence yang biasa memberikan ujian psikotes. Setelah dilakukan tes, HRD menerima hasil ujian para calon pelamar kerja.
  5. Setelah dilakukan berbagia macam tes, akhirnya para calon pelamar yang memenuhi kriteria mendapat persetujuan agat karyawan tersebut bisa memulai pekerjaannya di perusahaan itu.
  6. Dari semua kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut bisa membantu perusahaan untuk menempatkan di bidang yang sesuai, tentunya dengan gaji yang sesuai juga.


Flowchart dan Procedure Recruitment Karyawan


Senin, 10 Juni 2013

BENTUK-BENTUK UTAMA DALAM TERAPI : TERAPI SUPPORTIVE, REEDUCATIVE, RECONSTRUCTIVE

TERAPI SUPPORTIVE

adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Tujuan : 

  • menaikkan fungsi psikologi dan sosial
  • menyokong harga dirinya dan keyakina dirinya sebanyak mungkin
  • menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
  • mencegah terjadinya relaps
  • bertujuan agar penyesuaian baik
  • mencegah ketergantungan pada dokter
  • memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

Syarat pemberian terapi :

  • gangguan bersifat sedang
  • kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat.

TERAPI REEDUCATIVE

Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.

Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :

  • terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
  • terapi sikap (attitide therapy)
  • terapi wawancara (interview therapy)
  • analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolfmeyer)
  • konseling terapetik
  • terai case work
  • reconditioning
  • terapi kelompok yang reduktif
  • terapi somatic 2



TERAPI RECONSTRUNCTIVE

Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

Cara psikoterapi reconstructive :

  • Psikoanalisa Freud
  • Psikoanalisa non Freud
  • psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa




SUMBER

Selasa, 26 Maret 2013

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI

Telah banyak usaha dilakukan untuk membedakan konseling dengan psikoterapi dari sudut kliennya itu sendiri. Secara tradisional mudah membedakan keduanya, karena pada konseling, konselor menghadapi klien yang normal, sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien (atau pasien) yang mengalami neurosis atau psikosis. Seorang penderita neurosis atau psikosis bisa saja menemui seorang konselor untuk tujuan melakukan konsultasi atau konsultansi dan penanganan atau perawatan selanjutnya dilakukan melalui psikoterapi.Konselor dan psikoterapi keduanya mempunyai latar belakang pendidikan yang pada umumnya berbeda, namun ada kesamaan pada subjek tertentu yang harus dipelajari dan dilatih serta dikuasai selama salam pendidikan. 

Perbedaan mengenai metode ini kemudian diringkas oleh Stefflre & Grant (1972) sebagai berikut:Konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemunannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan pada aktivitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan tranferens, lebih menekankan pada situati yang riil, lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.

Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa:
  1. Konseling ditandai oleh adanya terminologi seperti: "educational, vocational, supportive, situational, problem solving, consciouc awareness, normal, present-time dan short-term".
  1. sedangkan psikoterapi ditandai oleh: "supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, beurotics and other severe emotional problems and long-term".

PENGERTIAN PSIKOTERAPI

Psikoterapi yang lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana, yakni "psyche" yang artinya jelas, yaitu "mind" atau sederhananya: jiwa dan "therapy" dari Bahasa Yunani yang berarti merawat atau mengasuh, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah "perawatan terhadap aspek kejiwaan" seseorang
Dalam Oxford English Dictionary, perkataan "psychotherapeutic" yang diartikan sebagai perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian. 
Kegiatan psikoterapi terlihat, jika seseorang yang memiliki kompetensi ilmiah sebagai terapis, mengulang-ulang apa yang diucapkan klien atau pasien (Rogerian); atau jika dari bidang-bidang berikut: fungsi kognitif (kelainan pada fungsi berpikir), fungsi afektif (penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan) atau fungsi perilaku (ketidaktepatan perilaku); dengan terapis yang memiliki teori tentang asal usul kepribadian, perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi untuk bertindak sebagai terapis.
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.



SUMBER
  • Buku Konseling Dan Psikoterapi , Oleh Singgih D. Gunarsa Dr. Dkk.
  • http://www.psychologymania.com/2011/10/pengertian-psikoterapi.html

Rabu, 12 Desember 2012

MULTIKULTURALISME

Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.

Multikulturalisme di Indonesia

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah mayarakat multikultural. Bila kita mengenal masyarakat sebagai sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka mampu mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (Linton), maka konsep masyarakat tersebut jika digabungkan dengan multikurtural memiliki makna yang sangat luas dan diperlukan pemahaman yang mendalam untuk dapat mengerti apa sebenarnya masyarakat multikultural itu.
Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut.
Dari sinilah muncul istilah multikulturalisme. Banyak definisi mengenai multikulturalisme, diantaranya multikulturalisme pada dasarnya adalah pandangan dunia -yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan- yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keragaman, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahamni sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam “politics of recognition” (Azyumardi Azra, 2007). Lawrence Blum mengungkapkan bahwa multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan dan penilaian atas budaya seseorang, serta penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain. Berbagai pengertian mengenai multikulturalisme tersebut dapat ddisimpulkan bahwa inti dari multikulturalisme adalah mengenai penerimaan dan penghargaan terhadap suatu kebudayaan, baik kebudayaan sendiri maupun kebudayaan orang lain. Setiap orang ditekankan untuk saling menghargai dan menghormati setiap kebudayaan yang ada di masyarakat. Apapun bentuk suatu kebudayaan harus dapat diterima oleh setiap orang tanpa membeda-bedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain.
Pada dasarnya, multikulturalisme yang terbentuk di Indonesia merupakan akibat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Menurut kondisi geografis, Indonesia memiliki banyak pulau dimana stiap pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk suatu masyarakat. Dari masyarakat tersebut terbentuklah sebuah kebudayaan mengenai masyarakat itu sendiri. Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang sangat banyak dan beraneka ragam.
Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan bhineka tunggal ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya multikulturalisme di masyarakat.

Multikultural dapat terjadi di Indonesia karena: 
  • Letak geografis indonesia
  • Perkawinan campur
  • Iklim