Senin, 10 Juni 2013

BENTUK-BENTUK UTAMA DALAM TERAPI : TERAPI SUPPORTIVE, REEDUCATIVE, RECONSTRUCTIVE

TERAPI SUPPORTIVE

adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Tujuan : 

  • menaikkan fungsi psikologi dan sosial
  • menyokong harga dirinya dan keyakina dirinya sebanyak mungkin
  • menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
  • mencegah terjadinya relaps
  • bertujuan agar penyesuaian baik
  • mencegah ketergantungan pada dokter
  • memindahkan dukungan profesional kepada keluarga

Syarat pemberian terapi :

  • gangguan bersifat sedang
  • kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat.

TERAPI REEDUCATIVE

Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.

Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :

  • terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
  • terapi sikap (attitide therapy)
  • terapi wawancara (interview therapy)
  • analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolfmeyer)
  • konseling terapetik
  • terai case work
  • reconditioning
  • terapi kelompok yang reduktif
  • terapi somatic 2



TERAPI RECONSTRUNCTIVE

Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.

Cara psikoterapi reconstructive :

  • Psikoanalisa Freud
  • Psikoanalisa non Freud
  • psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa




SUMBER

Selasa, 26 Maret 2013

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI

Telah banyak usaha dilakukan untuk membedakan konseling dengan psikoterapi dari sudut kliennya itu sendiri. Secara tradisional mudah membedakan keduanya, karena pada konseling, konselor menghadapi klien yang normal, sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien (atau pasien) yang mengalami neurosis atau psikosis. Seorang penderita neurosis atau psikosis bisa saja menemui seorang konselor untuk tujuan melakukan konsultasi atau konsultansi dan penanganan atau perawatan selanjutnya dilakukan melalui psikoterapi.Konselor dan psikoterapi keduanya mempunyai latar belakang pendidikan yang pada umumnya berbeda, namun ada kesamaan pada subjek tertentu yang harus dipelajari dan dilatih serta dikuasai selama salam pendidikan. 

Perbedaan mengenai metode ini kemudian diringkas oleh Stefflre & Grant (1972) sebagai berikut:Konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemunannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan pada aktivitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan tranferens, lebih menekankan pada situati yang riil, lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.

Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa:
  1. Konseling ditandai oleh adanya terminologi seperti: "educational, vocational, supportive, situational, problem solving, consciouc awareness, normal, present-time dan short-term".
  1. sedangkan psikoterapi ditandai oleh: "supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, beurotics and other severe emotional problems and long-term".

PENGERTIAN PSIKOTERAPI

Psikoterapi yang lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana, yakni "psyche" yang artinya jelas, yaitu "mind" atau sederhananya: jiwa dan "therapy" dari Bahasa Yunani yang berarti merawat atau mengasuh, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah "perawatan terhadap aspek kejiwaan" seseorang
Dalam Oxford English Dictionary, perkataan "psychotherapeutic" yang diartikan sebagai perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian. 
Kegiatan psikoterapi terlihat, jika seseorang yang memiliki kompetensi ilmiah sebagai terapis, mengulang-ulang apa yang diucapkan klien atau pasien (Rogerian); atau jika dari bidang-bidang berikut: fungsi kognitif (kelainan pada fungsi berpikir), fungsi afektif (penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan) atau fungsi perilaku (ketidaktepatan perilaku); dengan terapis yang memiliki teori tentang asal usul kepribadian, perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi untuk bertindak sebagai terapis.
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.



SUMBER
  • Buku Konseling Dan Psikoterapi , Oleh Singgih D. Gunarsa Dr. Dkk.
  • http://www.psychologymania.com/2011/10/pengertian-psikoterapi.html